Contoh Surat Permakluman

Lombok Menulis

 

    Nomor        : 01/AN-NAHDLY/I/2020                                       Rensing Raya, 25 Januari  2020

H a l             :  Permakluman

Kepada

Yth. Bapak Ibu Wali Santri

TBA An-Nahdly

Di  Tempat

Bismillahi Wabihamdihi

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Semoga kami jumpai Bapak/Ibu/Saudara dalam keadaan sehat walafiyat.

Alhamdulillah proses pembelajaran pada Taman Bina Alquran An-Nahdly sudah berjalan Lima bulan yang lalu sejak September 2019. Keberadaan TBA An-Nahdly tentunya diharapkan bisa berjalan dan berkembang dengan dukungan Bapak/Ibu/Saudara Wali Santri. Dukungan tersebut diharapkan sebagai pemberi dorongan dalam menumbuhkembangkan cinta Islam dan mencintai Alquran. Oleh sebab itu kami mengharapkan sumbangsih materil berupa dana iuran bulanan sebesar Rp.20.000,-. Dana tersebut sebagai dana operasional pada pelaksanaan dan kesejahteraan pengelolaan An-Nahdly, alhamdulillah kini sudah berumur 16 tahun.

Demikian surat permakluman. Atas dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu sekalian kami sampaikan terima kasih.

Kepala TBA

An-Nahdly,

Saifuddin Zuhri, M.Pd

 

Kepada

Yth. Pengurus TBA An-Nahdly

Dengan ini kami mengirim iuran bulanan untuk bulan…………………………………sebesar……………………………………….rupiah (                                   ) semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

                                                                                                            Orang Tua Wali,

                                                                                                            …………………………………..

YA SAYYIDI - AI KHODIJAH - EL MIGHWAR ( Video Lyrics )

Lombok Menulis

HUSNUL KHOTIMAH "Instrumental cover by boyraZli"

Lombok Menulis

Rapuh - Opick " instrumental cover by boyraZli "

Lombok Menulis

RINDU MURIDMU [ LYRICK ] Karya; Saif Zuhri ( Kalijaga, 2000)

Lombok Menulis

PILU

By: Qoriatul hafizah

    

Disaat mulai lelah

menyusuri Putaran waktu dan rentangan jarak

Ketika memilih singgah sejenak

Menikmati rintik-rintik hujan yang merdu

Sembari menggoreskan sebait kisah

Yang mengiris duka dalam pilu

Dadaku sesak

Nalarku pun mulai terisak

Saat dulu bunga yang bermekaran indah

Kini mulai layu dalam sekejap

Ketika ingin menyeberangi lautan biru

Namun ternyata ku tak sanggup kehilangan pandangan akan daratan

Lalu memilih menghela nafas panjang

Dan kembali beranjak

Memungut detik demi detik

Waktu yang terbuang sia-sia

SALAHKU

By; Ipan Nukman

Aku tak menyalahkan pisau
Saat aku tersayat Dan telunjukku berdarah-darah
Aku mengaku aku yang salah

Aku tak ingin bersembunyi di belik telunjuk
Aku tak pinta untuk kau bawa aku terbang
Di karenakan aku ini penghuni kegelapan

Andaikan selama ini aku mengundang gerimis
Maka dilain waktu aku akan mendatangkan pelangi
Bersabarlah itu semua ada waktunya