![]() |
Puteri Jelita |
Kadang ku mencoba kuat setegar batu karang..
Namun perlahan batu karang itu rapuh..
Oleh deburan teriakan ombak yg menghempas..
Ternyata Aku tak setegar dahulu..
Hati ini mulai berulah..
Sakit..
Perih tak tampak..
Akan duka yang menyiksa jiwa..
Namun semua tertahan tak dapat menyeruak..
Tak ada yang tau, tak ada yang peduli..
Tak ada yang mendengar jeritan hati ini..
Aku terdiam membisu hanya dengan air mata..
Sakit..
Perih tak tampak..
Akan duka yang menyiksa jiwa..
Namun semua tertahan tak dapat menyeruak..
Tak ada yang tau, tak ada yang peduli..
Tak ada yang mendengar jeritan hati ini..
Aku terdiam membisu hanya dengan air mata..
Hampa
Hari ini aku tak lihat tawamu..
Hari ini aku tak lihat wajahmu..
Hari ini aku tau aku merindukanmu..
Hampa..
Smua terasa kosong..
Tanpa ku lihat wajah dan senyummu..
Tapi smua percuma karna senyum dan tawamu bukan untukku..
Hari ini aku tak lihat tawamu..
Hari ini aku tak lihat wajahmu..
Hari ini aku tau aku merindukanmu..
Hampa..
Smua terasa kosong..
Tanpa ku lihat wajah dan senyummu..
Tapi smua percuma karna senyum dan tawamu bukan untukku..
No comments:
Post a Comment
lombok menulis