Masih terasa sedih hati ini
Begitu cepat ajal menjemputmu
Padahal dirimu belum lagi tua
Tapi itulah rahasia Sang Khalik
Kapan maut datang memanggil ?
Tak ada yang tahu
Juga kamu yang hanya seorang hamba di mata Tuhan
Cita-citamu tetap hidup di sanubariku, kawan !
Bagai nyala pelita yang berkelip-kelip
Mengubah kegelapan di dalam hati ini
Menjadi sinar terang
Sehingga tidak ada keraguan lagi sedikitpun
Untuk melangkahkan kaki ini ke depan
Menyongsong hadirnya sedikit asa
Yang hampir sirna
Beristirahatlah di alam damai, kesatria sejati !
Biarlah generasi mendatang mengenangmu
Sebagai pejuang yang tangguh
Gigih menggapai tujuan
Masa muda yang indah bagimu, sahabatku !
Memperoleh penghargaan atas prestasimu
Menjadi seorang terpelajar
Hidupmu tidak sia-sia, rekan seperjuanganku !
Kau telah mengisinya dengan amal kebajikan
Bagai bunga-bunga yang telah kau semaikan
Tumbuh subur dengan harum semerbak si kembang
Begitulah kau telah berjasa bagi negeri ini
Turut membangun bagi kemajuan tanah air
Bali, 1Juli 2017
Penulis
kelahiran Karangasem-Bali pada tanggal 1 Oktober 1968. Lulus S1 ITB
tahun 1992. Mengajar di ITB sehingga pernah ke luar negeri seperti
Singapura, Jepang dan Amerika Serikat.
Sejak tahun 2011 sampai kini aktif menulis di internet.
No comments:
Post a Comment
lombok menulis