Wednesday, November 15, 2017
Sunday, November 12, 2017
Wednesday, November 8, 2017
KUMPULAN PUISI ( I Wayan Budiartawan)
Di Kaki Gunung Agung
Pemandangan indah bak di sorga
Pura Besakih berdiri dengan megahnya
Awan tipis menyelimuti gunung
Langit biru menambah syahdu cakrawala
Penjaja pepes ikan mencari rezeki
Di tengah terik mentari keringatnya mengucur
Satu dua orang asing lewat
Membeli makanan khas setempat itu
Gunung agung banyak dikunjungi
Oleh wisatawan mancanegara
Melihat keajaiban alam tertinggi di Bali
Pencinta alam mendaki gunung ini
Gadis-gadis Desa Besakih menjual kaos
Cenderamata tanda berkunjung
Kenang-kenangan buat para tamu
Manusia-manusia ini hidup mandiri
##############################
Mata Air Di Arca
Air jernih mengalir di hulu sungai
Segar rasanya bila di minum
Di kiri-kanan tempat ini banyak cemara
Udara dingin berhembus menusuk kulit
Anak-anak kecil berenang
Bermain-main riang gembira
Riak-riak air mengalir mengikuti alur
Suara harmoni alam semesta
Kendaraan menderu-deru di jalan raya
Banyak pendatang menikmati liburan
Rumah makan sibuk menyapa tamu
Daerah tujuan wisata terakhir di ujung timur Bali
Air dibendung lalu disalurkan
Ke rumah-rumah penduduk untuk diminum
Sumber air bersih makin langka
Pemerintah melindunginya dengan peraturan
############################## #
Jembatan Sejak Dai Nippon
Kendaraan dapat menyeberang
Melewati Sungai Telaga Waja
Tentara Dai Nippon dulu membangun jembatan
Dengan kayu dan besi yang dirakit
Sejak zaman Jepang daerah ini terbuka
Didatangi orang dari luar negeri
Jembatan kayu tergantung dan berayun-ayun
Kendaraan lewat maju pelan-pelan
Teknologi bertambah maju
Jembatan direnovasi dengan kerangka beton
Sekarang beban berat bisa diatasi
Bus-bus pariwisata raksasa melaju
Jembatan tua ini saksi sejarah
Tentara Dai Nippon pernah menduduki Besakih
Peninggalan Jepang ini dijaga pemerintah
Jalur lalu lintas ke kaki Gunung Agung tetap ramai
############################## ##
Wajah-wajah Pelajar Ceria
Tiap hari anak-anak di kaki Gunung Agung
Pergi ke sekolah menuntut ilmu
Demi masa depan generasi penerus
Di kantor-kantor pemerintah dan swasta
Anak-anak kecil ini bersemangat
Maju terus pantang mundur
Tak pernah luntur sedikitpun
Ini Indonesia di masa kini
Di sini perubahan dimulai
Kelak wakil rakyat di Kabupaten Karangasem
Berasal dari Desa Besakih ini
Mewakili kalangan adat setempat
Pembangunan sampai ke pelosok desa
Rakyat kecil ikut menikmati
Kemerdekaan bagi semua lapisan masyarakat
Tidak ada lagi penguasa asing
############################## ###
Bendera Merah Putih Berkibar
Tamu-tamu negara berkunjung
Melihat bangunan tempat suci Besakih
Di pinggir-pinggir jalan merah putih berkibar
Menghormati pemimpin negara sahabat
Sirine meraung-raung di depan rombongan
Pengawal bersenjata bersiap mendahului
Indonesia negara aman dan damai
Tapi protokol resmi harus dilakukan
Kaki Gunung Agung tempat yang memukau
Orang-orang penting pernah ke sini
Norodom Sihanouk yang lembut dari Kamboja
Diantar pejabat Indonesia berlibur ke sini
Di kaki Gunung Agung kemerdekaan RI teruji
Lewat diplomat-diplomat asing
Juga perjuangan rakyat tahun 1945
Indonesia merdeka dan Besakih terkenal
Thursday, October 19, 2017
IKRAR SEORANG PRAJURIT
Derap langkah menuju arena pertempuran
Senjata terhunus dan siaga siap menggempur musuh
Pedang mengkilap di balik sarung senjata
Menghadapi serangan pasukan penjajah
Maju tak gentar dan bertahan menghadang laju tentara lawan
Pekik merdeka membahana di langit
Darah berceceran dan tenaga terkuras bergulat di tengah kejamnya kaum asing
Tidak ada pilihan lain bagi insan sejati
Kecuali berjuang mati-matian
Hingga ke tetes darah penghabisan
Sekali berarti sudah itu mati
Jiwa-jiwa muda bergejolak menentang penindas
Kaum perampas hak asazi mesti diusir dari tanah ini
Negeri Indonesia merdeka
Dari Sabang sampai Merauke
Itu ikrar parajurit pembela keadilan
Dan fajar pun menyingsing
Negeri ini bebas dari perbudakan
Prajurit mengobarkan semangat rakyat
Untuk bangkit meruntuhkan tirani dari luar
Prajurit memimpin barisan rakyat yang
Bahu membahu melakukan perlawanan terhadap kekuatan Sang Angkara Murka
Prajurit dicintai rakyat
Pengorbanannya melekat di hati rakyat
Bali, 20 Juli 2017
Untuk mereka yang gugur
Di Monumen Margarana
Demi Ibu Pertiwi
MASA KECIL BAHAGIA
Desa ini subur dan hijau
Tempat anak-anak bermain di sawah
Menggembala kerbau dan menggiringnya ke kandang
Sambil menyanyikan lagu merdu
Dan hari pun berlalu
Dari matahari terbit di timur
Sampai tenggelam di barat
Desa ini penuh geliat kehidupan
Petani-petani menggarap sawah
Ibu-ibu membawa bakul ke pasar
Derap langkah maju bersemangat
Menyongsong masa depan yang cerah
Hari esok yang pasti
Impian negeri merdeka yang makmur
Desa ini pernah menjadi saksi sejarah
Para pejuang republik ini mengangkat senjata
Bergerilya melawan penjajah Belanda
Mengusir semua opsir militer asing itu
Enyah dari negeri ini selama-lamanya
Rakyat pun bahu membahu
Mendukung gerakan kemerdekaan tahun 1945
Desa ini urat nadi perekonomian bangsa
Padi-padi menguning di bawah kemilau sinar mentari
Lumbung pangan bagi seantero negeri
Dan anak-anak kecil pun berseri-seri
Menatap langit biru
Menggapai cita-cita
Menjadi insinyur, dokter atau pilot pesawat terbang
Bali, 1 Agustus 2017
I Wayan Budiartawan
Penulis
MATI MUDA DEMI CITA-CITA
Masih terasa sedih hati ini
Begitu cepat ajal menjemputmu
Padahal dirimu belum lagi tua
Tapi itulah rahasia Sang Khalik
Kapan maut datang memanggil ?
Tak ada yang tahu
Juga kamu yang hanya seorang hamba di mata Tuhan
Cita-citamu tetap hidup di sanubariku, kawan !
Bagai nyala pelita yang berkelip-kelip
Mengubah kegelapan di dalam hati ini
Menjadi sinar terang
Sehingga tidak ada keraguan lagi sedikitpun
Untuk melangkahkan kaki ini ke depan
Menyongsong hadirnya sedikit asa
Yang hampir sirna
Beristirahatlah di alam damai, kesatria sejati !
Biarlah generasi mendatang mengenangmu
Sebagai pejuang yang tangguh
Gigih menggapai tujuan
Masa muda yang indah bagimu, sahabatku !
Memperoleh penghargaan atas prestasimu
Menjadi seorang terpelajar
Hidupmu tidak sia-sia, rekan seperjuanganku !
Kau telah mengisinya dengan amal kebajikan
Bagai bunga-bunga yang telah kau semaikan
Tumbuh subur dengan harum semerbak si kembang
Begitulah kau telah berjasa bagi negeri ini
Turut membangun bagi kemajuan tanah air
Bali, 1Juli 2017
Penulis
kelahiran Karangasem-Bali pada tanggal 1 Oktober 1968. Lulus S1 ITB
tahun 1992. Mengajar di ITB sehingga pernah ke luar negeri seperti
Singapura, Jepang dan Amerika Serikat.
Sejak tahun 2011 sampai kini aktif menulis di internet.
Friday, April 7, 2017
Subscribe to:
Posts (Atom)
proposal KUB ( Kelompok Usaha Bersama) contoh
Lombok Menulis KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) KELOMPOK USAHA TERNAK IKAN LELE “ SAWLIM ” Sekretariat : Kp............... RT........ R...

-
Di Kaki Gunung Agung Pemandangan indah bak di sorga Pura Besakih berdiri dengan megahnya Awan tipis menyelimuti ...
-
--> By: Desi Sumainingsih ( Siswa Kelas XII IPA SMA Birrul Walidain NW Rensing, Lotim NTB ) Dipagi yang cerah dengan hati ...
-
Karya: Martini Kau torehkan tangisku Melukis sejarah.... Seribu luka menyayat hati membawa luka.... Bersamamu penderitaan Hidup ...