Wednesday, November 15, 2017

SEORANG (PUISI)

Martini
Karya: Martini
Aku telusuri tebingmu dengan syairku
Terhempas lilinnya keringat
Laksana petir cahayamu putih
Aku pengembara mencari kasih
dari jiwaku yang paling dalam
Kutemukan itu

Namun sayonara telah tiba
Kutikam belati cinta bersenandung
Hening aku pada setiap tangisku
namun....alamatmu membutuhkan
perjalanan...di udara...di laut
Di padang kucari tapakmu tiada...
kutemui, kucari bayangmu
hanya bayang-banyang sendu

Ternyata engkau adalah...
ada dari adanya aku

hari lalu boleh dikenang
Hari ini boleh dinikmati
Hari esok boleh diharapkan
Tapi hendaklah Anda optimis
dengan harapan bahwa hari esokakan lebih indah
dari hari lalu dan hari ini

SECERCAH SINAR (PUISI)

Karya: Martini


Kau torehkan tangisku
Melukis sejarah....
Seribu luka menyayat hati
membawa luka....

Bersamamu penderitaan
Hidup penuh cacian
Karena sinar memancar
Di sela-sela duka
kutemukan bahagia yang tiada tara
....
Kusongsong segala duka
Demi sebuah cita-cita
dengan ridho dan surga semata

Wednesday, November 8, 2017

KUMPULAN PUISI ( I Wayan Budiartawan)

Di Kaki Gunung Agung
                 
Pemandangan indah bak di sorga
Pura Besakih berdiri dengan megahnya
Awan tipis menyelimuti gunung
Langit biru menambah syahdu cakrawala

Penjaja pepes ikan mencari rezeki
Di tengah terik mentari keringatnya mengucur
Satu dua orang asing lewat
Membeli makanan khas setempat itu

Gunung agung banyak dikunjungi
Oleh wisatawan mancanegara
Melihat keajaiban alam tertinggi di Bali
Pencinta alam mendaki gunung ini

Gadis-gadis Desa Besakih menjual kaos
Cenderamata tanda berkunjung
Kenang-kenangan buat para tamu
Manusia-manusia ini hidup mandiri

##############################

Mata Air Di Arca

Air jernih mengalir di hulu sungai
Segar rasanya bila di minum
Di kiri-kanan tempat ini  banyak cemara
Udara dingin berhembus menusuk kulit

Anak-anak kecil berenang
Bermain-main riang gembira
Riak-riak air mengalir mengikuti alur
Suara harmoni alam semesta

Kendaraan menderu-deru di jalan raya
Banyak pendatang menikmati liburan
Rumah makan sibuk menyapa tamu
Daerah tujuan wisata terakhir di ujung timur Bali

Air dibendung  lalu disalurkan
Ke rumah-rumah penduduk  untuk diminum
Sumber air bersih makin langka
Pemerintah melindunginya dengan peraturan

###############################

Jembatan  Sejak  Dai Nippon

Kendaraan dapat menyeberang
Melewati Sungai Telaga Waja
Tentara Dai Nippon dulu membangun jembatan
Dengan kayu dan besi yang dirakit

Sejak zaman Jepang daerah ini terbuka
Didatangi orang dari luar negeri
Jembatan kayu tergantung dan berayun-ayun
Kendaraan lewat maju pelan-pelan

Teknologi bertambah maju
Jembatan direnovasi dengan kerangka beton
Sekarang beban berat bisa diatasi
Bus-bus pariwisata raksasa melaju

Jembatan tua ini saksi sejarah
Tentara Dai Nippon pernah menduduki Besakih
Peninggalan Jepang ini dijaga pemerintah
Jalur lalu lintas ke kaki Gunung Agung tetap ramai

################################

Wajah-wajah Pelajar Ceria

Tiap hari anak-anak di kaki Gunung Agung
Pergi ke sekolah menuntut ilmu
Demi masa depan generasi penerus
Di kantor-kantor  pemerintah dan swasta

Anak-anak kecil ini bersemangat
Maju terus pantang mundur
Tak pernah luntur sedikitpun
Ini Indonesia di masa kini

Di sini perubahan dimulai
Kelak wakil rakyat di Kabupaten Karangasem
Berasal dari Desa Besakih ini
Mewakili kalangan adat setempat

Pembangunan sampai ke pelosok desa
Rakyat kecil ikut menikmati
Kemerdekaan bagi semua lapisan masyarakat
Tidak ada lagi penguasa asing

#################################

Bendera Merah Putih Berkibar

Tamu-tamu negara berkunjung 
Melihat bangunan tempat suci  Besakih
Di pinggir-pinggir jalan merah putih berkibar
Menghormati  pemimpin negara sahabat

Sirine meraung-raung di depan rombongan
Pengawal bersenjata bersiap mendahului
Indonesia negara aman dan damai
Tapi protokol resmi harus dilakukan

Kaki Gunung Agung tempat yang memukau
Orang-orang penting pernah ke sini
Norodom Sihanouk  yang lembut dari Kamboja
Diantar pejabat Indonesia berlibur ke sini

Di kaki Gunung Agung kemerdekaan RI teruji
Lewat diplomat-diplomat asing
Juga perjuangan rakyat tahun 1945
Indonesia merdeka dan Besakih terkenal



Thursday, October 19, 2017

IKRAR SEORANG PRAJURIT

Oleh : I Wayan Budiartawan

Derap langkah menuju arena pertempuran
Senjata terhunus dan siaga siap menggempur musuh
Pedang mengkilap di balik sarung senjata 
Menghadapi serangan pasukan penjajah
Maju tak gentar dan bertahan menghadang laju tentara lawan

Pekik merdeka membahana di langit
Darah berceceran dan tenaga terkuras bergulat di tengah kejamnya  kaum asing
Tidak ada pilihan lain bagi insan sejati
Kecuali berjuang mati-matian
Hingga ke tetes darah penghabisan
Sekali berarti sudah itu mati

Jiwa-jiwa muda bergejolak menentang penindas 
Kaum perampas hak asazi mesti diusir dari tanah ini
Negeri Indonesia merdeka 
Dari Sabang sampai Merauke
Itu ikrar parajurit pembela keadilan
Dan fajar pun menyingsing
Negeri ini bebas dari perbudakan

Prajurit mengobarkan semangat rakyat
Untuk bangkit meruntuhkan tirani dari luar
Prajurit memimpin barisan rakyat yang
Bahu membahu melakukan perlawanan terhadap kekuatan Sang Angkara Murka
Prajurit dicintai rakyat
Pengorbanannya melekat di hati rakyat

Bali, 20 Juli 2017
Untuk mereka yang gugur
Di Monumen Margarana
Demi Ibu Pertiwi

MASA KECIL BAHAGIA

Oleh : I Wayan Budiartawan

Desa ini subur dan hijau
Tempat anak-anak bermain di sawah
Menggembala kerbau  dan menggiringnya ke kandang
Sambil menyanyikan lagu merdu
Dan hari pun berlalu
Dari matahari terbit di timur
Sampai tenggelam di barat

Desa ini penuh geliat kehidupan
Petani-petani menggarap sawah
Ibu-ibu membawa bakul ke pasar
Derap langkah maju bersemangat
Menyongsong masa depan yang cerah
Hari esok yang pasti
Impian negeri merdeka yang makmur

Desa ini pernah menjadi saksi sejarah
Para pejuang republik ini mengangkat senjata
Bergerilya melawan penjajah Belanda
Mengusir semua opsir militer asing itu
Enyah dari negeri ini selama-lamanya
Rakyat pun bahu membahu
Mendukung gerakan kemerdekaan tahun 1945

Desa ini urat nadi perekonomian bangsa
Padi-padi menguning di bawah kemilau sinar mentari
Lumbung pangan bagi seantero negeri
Dan anak-anak kecil pun berseri-seri
Menatap langit biru
Menggapai cita-cita
Menjadi insinyur, dokter atau pilot pesawat terbang

Bali, 1 Agustus 2017

I Wayan Budiartawan
Penulis

MATI MUDA DEMI CITA-CITA


Oleh I Wayan Budiartawan

Masih terasa  sedih hati ini
Begitu cepat ajal menjemputmu
Padahal dirimu belum lagi tua
Tapi itulah rahasia Sang Khalik
Kapan maut datang memanggil ?
Tak ada yang tahu
Juga kamu yang hanya seorang hamba di mata Tuhan

Cita-citamu tetap hidup di sanubariku, kawan !
Bagai nyala pelita yang berkelip-kelip
Mengubah kegelapan di dalam hati ini
Menjadi sinar terang
Sehingga tidak ada keraguan lagi sedikitpun
Untuk melangkahkan kaki ini ke depan
Menyongsong hadirnya sedikit asa
Yang hampir sirna

Beristirahatlah di alam damai, kesatria sejati !
Biarlah generasi mendatang mengenangmu
Sebagai pejuang yang tangguh
Gigih menggapai tujuan
Masa muda yang indah bagimu, sahabatku !
Memperoleh penghargaan atas prestasimu
Menjadi seorang terpelajar

Hidupmu tidak sia-sia, rekan seperjuanganku !
Kau telah mengisinya dengan amal kebajikan
Bagai bunga-bunga yang telah kau semaikan
Tumbuh subur dengan harum semerbak si kembang
Begitulah kau telah berjasa bagi negeri ini
Turut membangun bagi kemajuan tanah air

Bali, 1Juli 2017

Penulis kelahiran Karangasem-Bali pada tanggal 1 Oktober 1968. Lulus S1 ITB tahun 1992.  Mengajar di ITB sehingga  pernah ke luar negeri seperti Singapura, Jepang dan Amerika Serikat.
Sejak tahun 2011 sampai kini aktif menulis di internet.

proposal KUB ( Kelompok Usaha Bersama) contoh

Lombok Menulis   KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) KELOMPOK USAHA TERNAK IKAN LELE “ SAWLIM ” Sekretariat : Kp............... RT........ R...