Sunday, September 23, 2012

CERPEN ( KALAU JODOH PASTI TAK KAN KE MANA)

-->
By: Desi Sumainingsih ( Siswa Kelas XII IPA SMA Birrul Walidain NW Rensing, Lotim NTB )

Dipagi yang cerah dengan hati yang senang Mely berangkat kesekolah.Ditengah jalan dia bertemu dengan seorang cowok  yang kebetulan satu sekolah dengannya.
   Hey…? Kamu sekolah di SMA PERTIWI kan  ..? tanya cowok itu
   Iya . .kok Tau..? Tanya  Mely dengan heran
   Aku kan siswa sekolah itu juga,,,aku pernah lihat kamu saat MOS. . .aku Ricky anak kelas 3 IPA
Kamu siapa ? Tanya ricky
Aku Mely .  . .siswa baru anak kelas X-c
Oowch…..bareng yuk..! Mely pun di ajak Ricky untuk berangkat bareng kesekolah. . .
Sesampainya di sekolah Mely disorakin teman-temannya karena datang sekolah dengan Ricky kakak kelasnya……
Cieeeee Mely punya punya gebetan baru nieee..!
‘Nggak kok tadi kebetulan ketemu dijalan terus aku di ajak bareng ,, kan tidak enak untuk ditolak..sahut Mely menyangkal
Bel keluar main berbunyi ,, dikantin Mely bertemu dengan Ricky disana mereka bercanda seakan sudah lama kenal dan Ricky mengajak Mely untuk pulang bareng,,,,
            Mel nanti pulang sama siapa? Tanya Ricky
Biasanya sih sama Sintya dan Nana tapi sampai angkot doang,,! Jawabnya
Owch y,,nanti pulangnya sama aku aja ya,aku tunggu kamu di depan gerbang sekolah…. ! dengan rasa malu Mely mengangguk kan kepala..
Akhirnya Mely diantar pulang sama Ricky….
Dari kejadian itu ricky jadinya sering menunggu Mely di tempat yang sama agar bisa berangkat kesekolah bersama lagi.
Setelah lama saling kenal Mely merasa Ricky punya perhatian yang lebih padanya.ricky pun begitu karena merasa Mely anak yang polos,man,is,dan juga lucu ia juga menyimpan rasa suka sama Mely…..
Akhirnya Ricky mengajak Mely  ketemuan di taman dengan harapan bisa mengungkapkan isi hatinya sama Mely,,,dengan tangan yang gemetaran Ricky pegang tangan Mely..
Mel…Aku  mau ngomong sesuatu sama kamu ,boleh…?
Boleh,,,memangnya mau nanya apa?  Tanya Mely
Tapi kamu jangan marah ya..? sahutnya
Mely hanya menggangguk dan senyum pada Ricky…
Aku mau kamu mengisi hari-hari ku yang kosong ,jujur…. aku suka sama kamu,aku suka kepolosannmu dan aku akan terima kamu apa adanya..!  menarik nafas sejenak “ kamu mau jadi pacar aku…? tanya Ricky dengan penuh harapan
Mely hanya tersenyum mendengar kata-kata yang di ucapkan Ricky.Mely  senang karena dia juga suka sama Ricky .mely ingin menguji kesungguhan Ricky dengan meminta waktu satu minggu untuk menjawabnya,,
Mmmm aku senang kamu berkata jujur,tapi aku butuh waktu untuk mikir apakah kamu sudah menjadi yang terbak dalam hdup ku,,,aku minta waktu satu minggu untuk menjawabnya,,! kata Mely
    HuuHhhhHH……..!
Ricky menghela nafas panjang “Oke ……. Aku akan tunggu jawaban kamu,kita ketemu  di tempat ini satu minggu lagi.” Kata Ricky
Satu minggu sudah berlalu ,Ricky menagih janji Mely yang akan menjawab pertanyaannya  seminggu yang lalu….
Mel,,,satu minggu sudah lewat sekarang tolong,,kamu jawab aku,aku akan terima papun keputusannmu ,sekalipun menyakitkan bagiku
Pliezzzzz Mel jawab aku sekarang…? Mely hanya tersenyum melihat Ricky
Ternyata  penantian Ricky tidak sia-sia, Mely hanya tersenyum dan mengangguk”aku mau jadi pacar kamu”…. Kata Mely
Dengan sangat senangnya Ricky langsung memeluk Mely “aku sayang kamu Mel….” Kata Ricky
Mereka menjalankan status pacaran di sekolah ,Mely merasa senang karena orang yang ia cinta selalu menjaga dan perhatian dia,..Namun hubungannya ditentang oleh sahabatnya Sintya karena ia merasa Mely hanya di permainkan oleh Ricky,,Sintya tau kalau Ricky punya pacar ,dan pacarnya juga satu sekolah dengan merek yang tidak lain kakak kelas mereka juga…
Mely tidak percaya dengan kata-kata sintya,ia  mengira sintya ingin merusak hubungannya dengan Ricky..
 ‘          suatu hari Ricky berdiri di depan gerbang sekolah seperti sedang menunggu seseorang,Mely melihatnya dan ingin menghampirinya nmun di dahului oleh Rizka kakak kelasnya..
Heyy,,,,ky…sudah lama nunggunya?  Tanya Rizka
Yaiyalah,kamu lama amat sich…!  Denga rasa jengkel
Yuk pulang..  !  kata Ricky mengajak rizka
Ternyata ricky menunggu rizka kekasihnya,dan Mely melihat semuanya ,,,ia merasa kecewa dan merasa di bohongi sama ricky,,Mely pergi mencari sintya smbil meneteskan air mata dan menceritakan semua yang pernah dilihatnya  sama sintya sahabatnya..
Sintya mencoba menenangkan hati Mely,,,,
Sudahlah Mel..kamu jangan nangis,kamu nggak usah pikirin dia lagi,masih banyak hal bisa kamu lakukan
Ya, sin..maafin aku karna tidak ercaya kata-kaamu kemarin ..! dengan rasa menyesal
Esok harinya di sekolah,Mely hanya terdiam gak mau keluar kelas,meskipun Ricky datang menghampirinya tpi dia hanya terdiam dan meninggalkan Ricky…
“Ricky mengejar dan memegang tangan Mely…
Mel,, kamu kenapa sich ? salah aku apa bilang dong jangan dian aja?dengan rasa heran dan bingung.
“Sudahlah Rick” melepas tangannya ,,kamu jangan ganggu aku lagi,aku nggak mau di bilang cewek perebut cook orang..lebih baik hari ini kita putus ,,!
Mel maafin aku jika aku ada salah sama kamu,tapii….!
Alaah sudahlah kamu pergi saja sana temui kak Rizka,,! Kata Mely kesal
Apa?  RiZka ? dari mana kamu tahu  ? dengan penuh pertanyaan
Aku akan jelasin semuanya sama kamu Mel…..”nggak usah semuanya sudah jelas” kata Mely marah
Aku akan putuskan hubungan ku dengan Rizka ,aku janji sama kamu Mel,aku sudah nggak cinta lagi sama dia,,,! Kata Ricky membujuk
Tapi Mely tidak menghiraukan kata-katanya dan pergi meninggalkan Ricky.
Namun Ricky tetap memutuskan hubungannya denga Rizka itu semua karena dia lebih mencintai Mely ,,ia mencurahkan isi hatinya sama Sintya sahabat Mely dan menceritakan semua tentang perasaannya pada Mely dan meminta Sintya untuk mau memaafkannya……
 Akhirnya tahun pelajaran berganti ,Ricky harus melanjutkan study nya keluar kota dan meninggalkan semua kenangannya ersama mely di kampung halamannya,namun tatap sebelumnya Ricky sudah minta maaf dan pamit sama Mely…
Mely merasa bersalah dan menyesal,walaupun dia memutushan hubungannya dengan Ricky namun sebenarnya ia masihsayang samadan cinta sama Ricky….
Dia curhat sama Sintya dan Nana sahabatnya tentang perasaannya yang sampai sekarang  masih sayang sama Ricky,,sintya juga menceritakan apa yang sudah Ricky katakana padanya ,bahwa ia masih mencintai Mely.
Ya ,Mel…Ricky juga bilang kalau dia masih mencintai kamu…!  Kata Nana
Tapiii,sudahlah Mel ….. “kalau kalian jodoh pasti kelak akan ketemu lagi” kan kata orang jodoh itu nggak kemana…. !  kata sintya menenangkan dan meyakinkan hati Mely
            Lama – lama Mely merasa tenang dan mencoba untuk melupakan Ricky….
THE END

Penulis

DESY SUMAININGSIH
   


                                                                                                                                                                           


CERPEN ( PERSEMBAHAN TERAKHIR)

-->

By: Baiq Ria Askina (Siswa Kelas XII IPA SMA Birrul Walidain NW Rensing)
Baiq Ria Askina
Dari sudut keramaian, seorang anak laki-laki menggunakan kemeja coklat berjalan sendirian mengelilingi pasar sambil melirik tas-tas yang bergelantungan. Ia berniat membelikan adik kesayanganya Aisyah sebuah tas sebagai hadiah juara 1 dikelasnya. Setelah berkeliling di setiap sudut pasar, ia jatuh hati pada tas punggung berwarna merah muda yang bergambarkan Barbie.Wah, itu pasti cocok untuk Aisyah, tasnya imut kayak dia! Hehehe... Selangkah demi selangkah ia mulai mendekati toko itu. Tiba- tiba dari kejauhan terlihat seorang laki-laki tua berkumis tebal berlari menuju ke arahnya. Dalam hitungan detik uangnya amblas di tangan orang itu yang ternyata seorang pencopet.
Copet .......! tolong ada copet..! teriak Imran dengan suara lantang. Imran tak kuasa menahan air matanya yang begitu dangkal.
 Mbak, Omm, tolongin saya di copet!teriaknya. Namun tak satu orangpun yang mempedulikanya. Ia mencoba mengejar pencopet itu, tapi ia sudah tidak bisa menjangkaunya. Setelah berlarian, ia singgah di depan toko makanan sambil menangis, persaanya bercampur aduk ditambah lagi ia sangat  lelah berlarian di bawah sinar matahari yang tak lagi bersahabat, berharap uangnya bisa kembali.Hiks,hiks,hiks uangku diambilgumamnya. Sang pemilik toko terus saja memperhatikan Imran  yang sedang berlumuran air mata. Ia merasa kasihan kepadanya dan langsung menghampirinya.
Dek, kamu kenapa?sambil memegang pundak imran.
Hiks ...hiks...hiks ...uang saya di copet! jawabnya sambil mengusap air matanya.     
Begini saja, ini bapak kasi makanan, tawar pemilik toko kepadanya. Mendengar orang itu Imran langsung berterima kasih dan berjabat tangan kemudian bergegas pulang.             
Di tengah perjalanan, Imran melambai-lambaikan sebungkus plastik makanan yang ia bawa. Ia sangat bingung harus berkata apa pada adiknya Ya Allah bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan??? bisiknya dalam hati. Setibanya di gerbang rumah, nampak senyum Aisyah yang begitu lembut, membuatnya semakin tak tega untuk mengatakanya. Dengan langkah tertatih, Imran menghampiri Aisyah yang sedang mencuci piring dan duduk di sampingnya. Asiyah begitu senang melihat kakaknya pulang. Namun dengan berat hati ia harus mengatakanya.
Aisyah.... maafkan kakak ya?
Kakak kenapa? Mana tas yang kakak janjikan?tegasnya.
Aisyah, tadinya kakak mau membelikanmu, tapi....jawab Imran sambil menatap Aisyah.
Tapi kenapa kak?tanya Aisyah.
Tadi kakak kecopetan, dan semua uangnya amblas di bawa kabur,Tanpa sepatah katapun mulutnya langsung kaku mendengar musibah itu. Aisyah nampak begitu kecewa, matanya berkaca-kaca dan langsung berlari ke kamarnya. Sementara itu Imran ikut merasa sedih dan merasa bersalah padanya.Maafkan kakak Aisyah, aku tidak bisa memenuhi janjikuBisiknya dalam hati.
Ketika malam datang, ayahnya baru pulang setelah berkeliling seharian yang pekerjaanya hanya sebagai tukang kebun. Itupun pendapatanya tidaklah seberapa, hanya cukup untuk biaya makan sehari. Sedangakan ibunya sedang terbaring sakit hampir 2 bulan terakhir. Sehingga Imran harus bekerja keras membantu ayahnya untuk membiayai pengobatan ibunya. Ayahnya sangat lapar  setelah seharian bekerja, namun makanan tak satupun yang tersedia di meja makan, hanya sebungkus plastik berwarna hitam, baunya begitu harum. Ia semakin penasaran dengan baunya, kemudian ia langsung membuka plastik tersebut, ternyata isinya kue-kue yang membuat ia hampir meneteskan air liurnya.
Imran....?teriaknya dari dapur.
Ya yah! Ada apa?sahut Imran yang sedang memijat-mijat tangan ibunya.
Ini... siapa yang taruh kue disini? sambil berjalan menuju dirinya.
Ohhh.. itu makanan yang dikasi oleh seorang penjual makanan di pasar tadijelas Imran.
Kamu pergi mengemis sama mereka ya?tegas ayah.
Tidak kok yah, sumpah demi  Allah, orang itu tiba-tiba saja memberi saya makanan ini jawab Imran dengan wajah ketakutan.
Ya sudah ayah percaya! Aisyah dimana kok ayah tidak pernah melihatnya? tanya ayah dengan peruh rasa khawatir.
Dia ada dikamarnya,jawabnya dengan spontan.
Ya sudah, kamu duluan saja istirahat, biar ayah yang jaga ibumu!jelas ayah.
Imranpun menuruti kata-kata ayahnnya. Sesampainya di depan pintu kamarnya, ia merasa aneh dengan sikap adiknya. Sudah beberapa jam Aisyah tidak pernah keluar kamar, membuatnya semakin khawatir. Akhirnya ia memutuskan untuk mengetok pintu kamar Aisyah untuk memastikan keadan adiknya.
Tok,tok,tok, Aisyah????desusnya, namun tak ada jawaban.
Aisyah???desusnya lagi.
Ada apa?jawabnya dengan nada yang lembut.
Emm, kakak cuma mau bilang,.....nggg, apa kamu sudah mengerjakn PRmu? desusnya lagi dari balik pintu kamar Aisyah.
Sudah kak, jawabnya singkat.
Oww, ya sudah kamu istirahatlah, sambil menghela nafas lega dan langsung masuk kamarnya.
Sudah pukul dua malam, Imran tidak bisa tidur, karena ia terus memikirkan masalahnya, ia terus terbayang wajah ibunya yang sedang terbaring sakit. Walau air malam begitu dingin, namun ia sempatkan diri untuk pergi berwudhu untuk shalat thajjud dan ia tak lupa menengok ibunya beberpa menit. Setelah ia merasa tenang, ia mencoba untuk membaringkan tubuhnya di atas kasur yang sudah rusak, bahkan sudah tak layak lagi ditempati. Beberapa menit kemudian, terdengar seruan azan subuh yang menggema di telinganya, hingga membuatnya terbangun.
Astagfirullahalazimm, ternyata sudah subuh! Aku harus cepat-cepat membangunkan ayah!katanya dengan wajah keheranan. Ia kemudian bergegas membangunkan ayahnya.
Yah, yah, bangun....,sudah subuh!bisiknya sambil memegang kaki ayahnya.
Hoammmm..., sudah subuh??kata ayah sambil menggosok-gosok matanya.
Ia, yah.... jawabnya.
Kamu sudah bangunkan adikmu, ran? tanya ayah
Belum, yah jawabnya
Ya sudah, kamu duluan wudhu! Biar ayah yang bangunkan adekmu! jelas ayah kepadanya.   Akhirnya Imranpun pergi mengambil air wudhu, namun seperti biasa ia harus menimba dan mengisi penuh tempayan. Setelah mereka semua berwudhu, kemudian mereka melaksanakan shalat subuh berjama’ah di rumahnya. Sementara itu, ibunya masih belum sadarkan diri karena sakit yang dideritanya sudah sangat parah. Ketika ayam berkokok, ayahnya sudah berangkat untuk kerja, sedangkan Aisyah mulai bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, namun ia merasa bingung karena ia sudah terlanjur membuang tasnya yang sudah sobek itu. Tiba-tiba saja Imran datang ke kamarnya  untuk meminjamkan tas.
Ini, pakailah tas kakak! tawar Imran kepada Aisyah sambil menyodorkan tas itu.
Tapi kak, ini kan tas untuk anak laki-laki! sambil menunjuk tas itu.
Dari pada kamu tidak memakai tas! sambil membujuknya.
Ya sudah, aku pergi dulu ya kak, assalamu’alaikum ...... sambil menjabat tangan Imran.
Wa’alaikumussalam, hati-hati di jalan! jawabnya.
Akhirnya Aisyah pergi sekolah menggunakan tasnya. Sementara itu, Imran tetap di rumah menjaga ibunya, kebetulan ia masuk sekolah setelah Aisyah pulang. Sehingga sambil menunggunya pulang, ia harus menggatikan adiknya mengurus pekerjaan rumah, mulai dari mencuci piring, memasak, hingga mencuci pakaian. Tak lama kemudian, terdengar suara genturan pintu yang sangat keras dari luar, hingga membuatnya terkejut.
Hey, keluarrrr.....!teriak orang itu dengan lantang. Ternyata setelah Imran membukakan pintu, orang yang datang itu adalah pemilik sewa rumah.  Apalagi mukanya telihat sangat garang plus rambut gondrong.
Hey kamu! Dimana ayah dan ibu loe?tegasnya.
Maaf pak, ayah saya sudah pergi kerja, sedangkan ibu saya sedang sakit. jawabnya pelan dengan wajah ketakutan sambil membawa orang itu masuk. Dan ternyata ibunya Imran terbangun mendengar orang itu. Melihat  ibunya terbangun ia merasa sangat senang dan langsung memeluknya. Subhanallah, ibu sudah bangun. katanya senang. Namun ketika ibunya mau berdiri, tiba-tiba saja  orang itu mendorong ibunya hingga terjatuh.
Heh!! Gue peringatin loe sekali lagi! Kalo’ loe g’ da duit buat bayar sewa minggu ini, loe harus out dari sini! Ngarti kagak loe! Dasar orang miskin pake sewa rumah gue lagi! HUGGGGH! sambil menunjuk ibunya dan langsung  pergi. Imran tercengang melihat ibunya.
Ibu,ibu,ibu tidak apa-apa? sambil membangunkan ibunya. Ibu baik- baik saja nak. jawabnya lemah. Walaupun begitu, Imran sangat panik dan khawatir melihat ibunya kesakitan, nampaknya penyakitnya kambuh lagi. Beruntung Aisyah pulang cepat dan langsung mencari bantuan. Akhirnyna ibunya di larikan ke rumah sakit berkat bantuan tetangga. Sementara itu, ia tetap harus pergi ke sekolah karena ia akan ulangan. Ia terus berlari supaya tidak terlambat, namun ia tetap saja terlambat. Karena ia anak yang cerdas, ia tidak jadi di hukum dan ia langsung di suruh masuk ke kelasnya dan mengerjakan soal.                                                  Saat sedang belajar, matanya selalu menghadap langit-langit atap melamunkan keadaan ibunya. Beberapa jam kemudian, saat waktu pulang pak guru memanggilnya untuk ikut olimpiade biologi mewakili sekolahnya, yang hadiahnya cukup banyak. Setelah itu, ia langsung bergegas ke rumah sakit, sementara itu ayahnya sudah ada dirumah sakit setelah mendapat kabar dari tetangganya.
Bagaimana keadaan ibumu nak?
Masih belum bangun yah! jawab Aisyah yang sedang duduk di kursi penunggu.                                                                                               Tiba- tiba terdengar suara hentakan kaki yang begitu keras. Ternyata itu suara kaki Imran yang berlari ngos- ngosan dari sekolah yang jaraknya cukup jauh.
Hugh, hugh, apa ibu sudah sadar ? tanyanya sambil menghela nafas.
 Belum. jawab Aisyah dengan lemas.
Ayah, nanti hari sabtu saya akan pergi lomba olipiade biologi, mohon do’anya.....Kalau aku menang, maka aku bisa membayar sewa rumah dan biaya rumah sakit ibu katanya.
Bapaknya terdiam sejenak mendengar perkataan Imran, ayahnya merasa bangga kepadanya dan hampir meneteskan air matanya namun ia mampu menahannya.
Ya sudah, Imran bawa adikmu pulang biar ibu ayah yang jaga. jawabnya sambil memegang kepala Aisyah.
Nak, pulanglah bersama kakakmu ya? kata ayahnya.
Ya yah! jawabnya.
Hari sudah mulai senja, dalam perjalanan pulang Imran selalu memegang tangan adiknya erat. Hingga terlontarlah pertanyaan dari mulut Aisyah  dengan polosnya.
Kak, pa ibu akan sembuh? katannya.
Tentu saja! Oleh karena itu kita harus  mendo’akan ibu supaya cepat sembuh jelanya.
Kak aku takut kalau ibu akan di ambil oleh Sang Kuasa. katanya sambil memandang Imran. Langkahnya terhenti kala mendengar adiknya, dan langsung memeluk adiknya erat. Setibanya di rumah, Imran menyuruh adiknya istirahat lebih dulu setelah shalat berjam’ah. Sementara itu, ia sibuk mempersiapkan diri untuk olimpiade nanti.  Setelah beberapa hari kemudian, akhirnya tibalah hari yang ia tunggu.                                                                                                                     Ketika azan subuh dikumandangkan, ia sudah bangun dan langsung shalat bersama adiknya. Kemudian ia membuat sarapan untuk ayahnya. Hingga di pagi buta ia berangkat bersama menuju rumah sakit dan langsung pergi ke sekolah setelah pamitan pada orang tuanya. Sesampainnya di sekolah ia di sambut oleh gurunya untuk pergi ke tempat test olimpiade biologi. Imran, ayo cepat kita berangkat nak , nanti kita telat!Setelah melewati beberapa test, akhirnya pengumuman juarapun tiba. Aduhhh kenapa aku deg degan gini bisiknya. Namun sungguh tak disangka ia berhasil menjadi juara. Haaaah??! Aku menang? Horeeeeeeeee................! Alhamdulillah ya Allah, berkat-Mu aku bisa jadi juara. katanya sambil memegang pialanya. Ia begitu senang karena bisa membiayai pengobatan ibunya. Gurunya sangat bangga kepadanya. kamu berhasil nak!, ya sudah sekarang bapak antar kamu ke ibumu di rumah sakit katanya sambil memegang kepala Imran.
Ya pak, terima kasih. jawabnya. Setibanya di rumah sakit, ia tidak melihat satupun orang disana, kemudian ia memutuskan untuk pulang kerumahnya. Setelah beberapa menit ia tiba dirumah, ia heran melihat orang-orang berkerumunan. Ia mulai menpercepat langkahnya, tiba-tiba Aisyah berlari menghamipirinya sambil menangis.
Hiks,hiks,hiks, kak! Ibu sudah tidak ada, dia sudah meninggal. kata Aisyah sambil memeluknya. Tubuh Imran langsung merinding, dan meneteskan air matanya hingga ia tak sadar telah menjatuhkan pialanya hingga remuk. Ia berteriak karena tak kuasa menahan kesedihannya.
Ibuuuuuuuuu..........!bangun bu! Lihatlah hadiahku ini bu, ini persembahan untukmu bu...! ku mohon bangunlah bu, buka mata ibu dan lihatlah......!
Kenapa ibu meninggalkan kami begitu cepat bu?? Kenapa ??? aku janji tidak akan nakal lagi bu sambil memeluk ibunya.
Sudahlah kak! Kita harus mengikhlaskan kepergianya supaya ibu bisa tenang. kata Aisyah mencoba tegar.
Sementara itu ayahnya hanya bisa terbaring karena ia mengalami kecelakaan ketika hendak bergegas pulang setelelah mendengar kabar ibunya. Kini ia hanya bisa menangis dan menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa. Dan dari saat itulah ia mulai bertekad untuk selalau menjaga adiknya dan bekerja keras untuk membiayai sekolahnya  juga adiknya hingga ia bisa menggapai impiannya sebagai seorang dokter hebat.



Thursday, September 20, 2012

PUISI ( YANG TERKASIH )

-->
SaifZuhri FAM1052U ( Lombok )

Senja terbenam dalam peluk duka
Kala yang terkasih pergi
Ia dengan jemarinya yg lembut
Membelaiku...menyiram rongga dadaku dengan bismillah
35 tahun yang lalu
            Aku merangkak...ia sabar membimbingku
            Aku berjalan...ia mengawasiku
            Sampai aku saat ini
Sekarang...hujan enggan turun
Daun-daun berguguran
Jalan berliku dan jurang terjal sudah kering
Hanya ada satu pohon tegak tempatku bersandar
Ya hanya satu
Meski ia pun sudah berumur lapuk
Ada sedih bercampur duka
Memang hanya ia milikku
                          Ia yang menyuapiku
                          Ia yang menggendongku...mengajariku
                          Meski sendiri dalam sepi
Ah...hanya ia yang kumiliki
Tempatku bersandar dalam duka
Tempatku bersama dalam do’a

Wednesday, September 19, 2012

CERPEN (CINTAKU TAKKAN MATI)



Lalu Akhiruddin
By : Lalu Akhiruddin ( Siswa Kelas XII IPA SMA Birrul Walidain NW Rensing Lotim NTB )

Namaku Reyhan, aku pernah mencintai seseorang dengan tulus, tapi cintaku kepadanya takkan pernah bersatu. Perasaanku kepadanya tak mampu aku utarakan, oleh karna hidupku takkan lama lagi. Sudah dua tahun aku terbelenggu oleh penyakit yang tak bias aku lawan. Kata dokter aku mengidap penyakit kanker otak stadium terakhir. Dokter juga memperkirakan hidupku tinggal enam bulan lagi.
Rizka , itulah namanya. Dialah perempuan yang selama ini aku sayangi, aku mengenalnya sejak saat SMP. Awalnya aku benci padanya, tapi lama-kelamaan rasa benci itu berubah menjadi cinta. Kini aku duduk di bangku kelas tiga SMA, selama itulah aku belum bisa mengutarakan perasaanku kepadanya. Aku ingin menjalani sisa umurku untuk mengukir kenangan indah bersamanya.
Pagi, di sekolah.
“Rey, kok melamun ? . Tanya rizka kepadaku.
Dengan terkejut aku menjawab.
“Aku gak pa pa kok, aku cuman……”
“cuman apa ?. hardik rizka. Memotong ucapanku. Dari tatapan matanya, sepertinya dia ingin aku mengatakan sesuatu padanya.
“aku cuman…..”
Belum selesai aku menjawab pertanyaan rizka, tiba-tiba Ardi datang. Ardi adalah sahabat aku dan rizka.
“Rizka, sini. Aku mau bicara sama kamu”. Panggil ardi sambil berdiri di dekat pintu.
“Rizka. Kamu samperin ardi dulu sana ! “kataku pada rizka.
“Tapi…..”
“Udah, samperin dulu sana !
“Ya deh “. Sambil menuju ardi.
Aku selalu berusaha menjadi laki-laki yang berfikiran fositif. Jadi , aku kadang berfikir kalau hubungan aku sama rizka sekarang jauh lebih bahagia. Aku takut jika aku pacaran nanti cuman akan mengundang air mata.
Rizka. Seseorang yang paling berharga buat aku sekarang, andaikan aku mampu berkata di depannya bahwa aku sayang dia dan aku gak mau kehilangan dia, mungkin aku akan jauh lebih tenang, tapi beberapa kali aku mencoba untuk mengatakannya malah yang ada hanya gemetaran yang aku rasa, mungkin belum saatnya aku berkata seperti itu kepadanya.
Tawa dan candanya adalah warna di hidupku, aku tak ingin semuanya berlalu begitu cepat. Rizka juga adalah salah satu alasan yang membuatku betah di masa SMA yang dulu aku anggap biasa saja.
Rizka juga sebenarnya belum tahu akan penyakitku, yang dia tahu menurutnya aku baik-baik saja. Akupun tidak mau dia tahu penyakitku yang sebenarnya, aku tidak mau melihat dia bersedih, meneteskan air mata karna tahu akan penyakitku. Andaikan aku hidup seratus tahun lagi, aku ingin selalu berada di sampingnya, menjaganya, menghiburnya dikala ia bersedih dan aku ingin selalu menatap wajahnya. Tapi tuhan berkata lain, enam bulan lagi aku tak bisa lagi di sampingnya, menjaganya, menghiburnya dikala dia bersedih, apalagi menatap wajahnya.
“ya tuhan. Berikanlah aku ketabahan menghadapi semua ini. Jika engkau telah memanggilku, maka jagalah dia. Jangan pernah biarkan dia bersedih, apalagi dia bersedih menangisi kepergianku. Aku ingin dia selalu ceria, selalu bahagia meskipun tanpa aku”.
Pintaku di dalam hati.
Aku selalu menahan perasaanku ketika teman-temanku menanyakan kedekatanku dengan rizka selama ini, aku sakit ketika aku harus bilang “Bukan, dia hanya temanku”. Dan merekapun menjawab “Padahal udah cocok banget, jadian saja”. Akupun hanya membalas dengan senyuman. Tapi perlahan masalah itu sudah menjadi hal yang biasa untukku.
Setiap malam, setiap kesempatan, aku selalu berdoa akankah aku mampu mengutarakan perasaanku kepadanya. “Ya Tuhan. Cinta ini membunuhku…….
Dia adalah mimpi yang tak akan pernah aku gapai.
Tiga bulan telah berlalu, rambut di kepalaku mulai rontok, kesekolahpun aku mengenakan topi untuk menutupi rambutku yang mulai rontok. Hal ini ku lakukan biar tidak seorangpun yang tahu bahwa aku mengidap kanker otak, terlebih-lebih rizka. Hingga pada suatu hari aku jatuh pingsan, bahkan di hadapan rizka. Sebenarnya pada saat itu aku ingin mengutarakan perasaanku kepadanya. Di bawalah aku ke rumah sakit, dari peristiwa itu, Rizka tahu bahwa aku mengidap penyakit kanker. Hal yang tidak aku inginkan, mendengar kabar itu. Rizka langsung terpukul, seakan-akan dia tidak percaya.
Selama aku di rawat di rumah sakit, Rizkalah yang selalu menjagaku, empat hari aku di rawat dia selalu setia di sampingku. Hingga di suatu pagi langit biru mengharu dalam sendu, sang mentari Nampak tak berseri, kicau burung-burung mengalun pilu, hembus amgin membisik sedih seolah-olah menandakan bahwa aku akan meninggalkan semuanya, meninggalkan semua kenanganku bersama rizka. Tapi syukur, tuhan memberikanku kesempatan untuk mengutarakan perasaanku yang selama ini aku pendam terhadap Rizka.
Aku buka mataku untuk yang terakhir kalinya, aku lihat dia sedang tidur terlelap di sampingku, aku bangunkan ia seraya berkata
“Rizka, sebenarnya selama ini aku mencintaimu, aku menyayangimu, tapi tuhan tidak mentakdirkan kita untuk bersama”.
“Rizka, perasaan ini takkan pernah mati walau sampai akhir nanti kau selalu di hati. Perasaan ini akan selalu ada meski aku telah tiada, aku tunggu kau di syurga”.
Di sela-sela nafas terakhirku, aku mendengar Rizka berdo’a
“Tuhan, berikan dia hidup satu kali lagi hanya untuk bersamaku, aku akan mencintainya, sungguh mencintainya, aku ingin selalu bersamanya Tuhan”.
Hingga akhirnya, aku menutup mata di pelukan Rizka.

Sunday, September 16, 2012

Info Penting !

Pengumuman Sayembara Cipta Cerpen Tingkat Pelajar & Mahasiswa/Umum se-Indonesia

Tema: Masalah kemiskinan, anak jalanan, dan orang terlantar
Deadline: 5 Desember 2012
Pengumuman Pemenang: 15 Desember 2012

Setelah sukses menggelar Lomba Cipta Cerpen dan Cipta Puisi Tingkat Nasional 2012, Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia kembali menggelar event menulis yang difokuskan pada Lomba Cipta Cerpen untuk Pelajar, Mahasiswa/Umum se Indonesia.

Lomba ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat menulis sekaligus memberikan apresiasi terbaik kepada penulis-penulis muda Indonesia berbakat. Lomba ini  terbuka untuk umum (baik muslim atau non muslim, anggota FAM atau non anggota dan tidak dibatasi usia).

Ketentuan/kriteria Lomba Cipta Cerpen sbb:

1. Peserta adalah Warga Negara Indonesia, termasuk yang berdomisili di luar negeri, tidak dibatasi umur, dan hanya dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Pelajar/Kartu Mahasiswa/KTP.

2. Peserta lomba yang telah terdaftar sebagai anggota FAM Indonesia dengan mengantongi nomor ID keanggotaan, tidak dipungut biaya (gratis). Peserta lomba yang belum menjadi anggota FAM Indonesia atau tidak berniat/tidak bisa menjadi anggota FAM, maka harus mengikuti ketentuan sbb:

a). Bagi peserta lomba yang berstatus pelajar (SD, SMP, SMA) mengirim biaya pendaftaran peserta lomba sebesar Rp 15.000,-

b). Bagi peserta lomba yang berstatus Mahasiswa/Umum, mengirim biaya pendaftaran peserta lomba sebesar Rp 20.000/-.

c). Bagi peserta lomba yang berminat menjadi anggota FAM Indonesia harus melakukan registrasi keanggotaan terlebih dulu. Registrasi melalui Sekjen FAM Indonesia, Aliya Nurlela (No. Hp. 0812 5982 1511). Atau add facebook “ALIYA NURLELA DUA.” Setelah melakukan registrasi keanggotaan dan mengantongi nomor IDFAM, maka saat mengikuti lomba tidak perlu membayar biaya pendaftaran.

d. Pengiriman biaya pendaftaran peserta lomba, melalui nomor rekening Aliyah Nurlaella BNI Cab. Kediri Nomor 0257598722.  Atau rekening Aliyah Nurlaella BRI Cabang Malang Unit Kasembon Nomor 6370-01-003143-53-3. Bukti transfer dikirim via email bersamaan dengan pengiriman naskah.

3. Naskah lomba harus asli karya sendiri, bukan jiplakan atau terjemahan dan sedang tidak diikutsertakan pada lomba yang bersamaan.

4. Cerpen bertema sosial, khususnya tentang masalah kemiskinan, anak jalanan dan orang terlantar. Cerpen harus mengandung kebaruan, nilai-nilai moral, dan memberi pencerahan kepada pembaca.

5. Cerpen ditulis/diketik komputer dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

6. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 15 Desember 2012 di blog resmi FAM Indonesia di: http://famindonesia.blogspot.com, atau di grup facebook: “FORUM AISHITERU MENULIS”.

Syarat Pengiriman Naskah:

1. Tulisan diketik rapi, ukuran kertas HVS A4/kuarto, panjang 3-6 halaman ketikan, jarak 1 ½ spasi.

2. Menuliskan biodata Peserta (ditulis dalam bentuk narasi, panjang maksimal 10 baris) yang dilampirkan di lembar akhir naskah cerpen.

3. Cerpen yang dikirim maksimal 2 (dua) judul.

4. Nama penulis dicantumkan di bawah judul.

5. Naskah dikirim dalam bentuk file dan disertai surat pengantar di badan email. Isi surat pengantar adalah menyebutkan nama pengirim naskah, asal daerah, nomor ID (apabila anggota resmi FAM), keterangan naskah tersebut untuk diikutsertakan dalam lomba cipta cerpen tingkat nasional, naskah tersebut karya sendiri dan belum pernah dipublikasikan.

6. Naskah dikirim ke panitia via email: forumaktifmenulis@yahoo.com (selambat-lambatnya tanggal 5 Desember 2012). Subjek Email ditulis: LOMBA CIPTA CERPEN FAM INDONESIA

6. Naskah Cerpen yang diikutsertakan dalam lomba ini menjadi milik panitia (hak cipta tetap pada penulis) dan berpeluang dibukukan.

DEWAN JURI:
Dewan Juri terdiri dari para penulis senior di kepengurusan FAM Indonesia Pusat.
Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak dilakukan surat menyurat.

HADIAH PEMENANG:

A. Kategori Pelajar

Juara 1:
Uang tunai Rp 1.000.000,- + Piagam Penghargaan + Paket Buku

Juara 2:
Uang tunai Rp 750.000,- + Piagam Penghargaan + Paket Buku

Juara 3:
Uang Tunai Rp500.000,- + Piagam Penghargaan + Paket Buku

TUJUH CERPEN PILIHAN AKAN MENDAPAT PAKET BUKU DARI SPONSOR.

A. Kategori Mahasiswa/Umum

Juara 1:
Uang tunai Rp 1.500.000,- + Piagam Penghargaan + Paket Buku

Juara 2:
Uang tunai Rp 1.000.000,- + Piagam Penghargaan + Paket Buku

Juara 3:
Uang Tunai Rp 750.000,- + Piagam Penghargaan + Paket Buku

TUJUH CERPEN PILIHAN AKAN MENDAPAT PAKET BUKU DARI SPONSOR.

Demikian Pengumuman Lomba Cipta Cerpen Tingkat Pelajar, Mahasiswa/Umum ini disampaikan, diharapkan kepada semua pihak dapat menyebarkan informasi ini seluas-luasnya dan semoga bermanfaat.

Pare, Kediri, 13 September 2012

FAM INDONESIA
www.famindonesia.blogspot.com

Yang Berlalu

Perjuangan memang harus disertai dengan kesabaran. Perasaan itu akan hilang jika ia kita turuti kemana ia mau berjalan, akan tetapi rasa itu sendiri akan setia jika kita juga setia menemaninya. Sudah puluhan tahun aku berjalan menyusuri semak belukar, jurang terjal berliku, menyusuri jalanan berbukit kering kerontang. Terasa berat memang...karena jalannya begitu berbahaya karena harus melewati kerikil-kerikil yang jika terpeleset akan terperosok ke jurang yang sangat dalam.
Angin sepoi-sepoi kadang menyapa disertai angin yang tidak begitu kencang juga dengan setia merangkul perjalanan hidupku sampai akhirnya aku menemukan apa yang semestinya harus bisa kugapai sepenuhnya, lakin hal lain aku masih bermimpi juga seperti mimpinya makhluk lain di muka bumi ini. masih panjang perjalanan yang harus kutempuh...beribu batang pohon cemara yang harus aku lewati di tengah teriknya mentari dan menyengatnya suasana. namun aku harus tetap tegar dan harus kuat hingga Yang Kuasa amat ridho dengan apa yang kuharapkan.

PANTUN NASEHAT

1. Mencukur rata rambut yang uban
    Menipu lawan supaya menang
    Bertutur kata haruslah sopan
    Kepada kawan dan semua orang

2. Ingatlah Tuan kalau ke gua
    Tempat berbeda ada yang belang
    Laki perempuan kalau berdua
    Setan menggoda iman ditilang

3.Saingi biawak lari yang rata
   Tiada kuat tongkatnya retak
   Sayangi anak sayangi bunda
   Agar selamat di akhirat kelak

proposal KUB ( Kelompok Usaha Bersama) contoh

Lombok Menulis   KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) KELOMPOK USAHA TERNAK IKAN LELE “ SAWLIM ” Sekretariat : Kp............... RT........ R...